"Anak gunung kekinian" mungkin itu yang sebagian orang sebut bagi para pendaki gunung di jaman sekarang. Pendaki yang bisanya cuma selfie, bisanya nyampah doang di gunung, bisanya mesum doang di gunung, bisanya nanjak doang tanpa tau harus ngejaga alam. Saya termasuk orang yang gak setuju dengan istilah tersebut karena berbau penghinaan bagi pendaki gunung. Atas dasar apa mereka menyebut seperti itu terhadap pendaki. Baik pendaki pemula maupun yang udah pro pastinya sangat tidak setuju dengan istilah ini. Fakta yang terjadi di lapangan gak semuanya pendaki berperilaku seperti itu, saya sendiri belum lama dan bisa juga disebut pemula untuk seorang pendaki gunung. Tapi saya sangat merasakan ketika ada istilah seperti itu, apalagi membandingkan pendaki dengan remaja masjid lah, itu salah satu kesalahan besar menurut saya. banyak kok pendaki yang sholat di atas gunung, mereka bertayamum ketika gak ada air. Mereka men-judge tanpa tau faktanya seperti apa. mereka tidak memikirkan perasaan pendaki lainnya yang tidak berperilaku seperti itu.
Pengalaman saya selama menanjak gunung sungguh luar biasa hebatnya, bukan cuma pemandangan yang didapat tapi juga pelajaran seperti solidaritas, kerjasama, ramah santun terhadap pendaki lain, dan banyak lagi. karena bagi saya puncak, samudra awan, sunrise hanyalah bonus. yang penting kebersamaan. ngerasain susahnya ngedaki bareng, ketawa bareng. itu lebih banyak yang akan diceritakan nantinya ketika kita sampai di rumah, soal cerita puncak, samudra awan ataupun sunrise akan cepat berlalu ceritanya, karena kita pasti lebih banyak menceritakan kebersamaan kita.
dengan postingan ini saya mengajak para pendaki untuk melawan istilah tersebut. selagi kita benar jangan takut. Lalu bagaimana kasus-kasus seperti sampah di gunung ? kalau kita pendaki dan kita pencinta alam atau pun penikmat alam sampah itu sebaiknya di bawa pulang kembali. Sudah banyak kok anjuran kepada kita untuk membawa pulang kembali sampah kita dari kantor simaksi. bahkan ada kantor simaksi yang menyediakan khusus kantong sampah tersebut dan diberikan cuma-cuma demi kelestarian tempat bermain kita yaitu gunung.
AYO JAGA TEMPAT BERMAIN KITA...
No comments:
Post a Comment